PhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucket

01 July 2016

RAHASIA DAN KEISTIMEWAAN ANGKA 7 ( TUJUH )

Alhamdulillah segala puja dan puji syukur bagi Allah yang menciptakan semesta alam, dan yang menguasainya. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad yang senantiasa membimbing setiap perjalanan menuju keutamaan yang hakiki yaitu jalan yang penuh terang benderang, dalam jalan agama Islam. Semoga kita semua mendapatkan syafaatnya di hari Kiamat yang selalu kita nantikan bersama.
Perenungan untuk memahami al-Quran adalah suatu keharusan dalam menambah wawasan ketakwaan dan keilmuan, sehingga kita semua terjaga dari bahya keterpurukan iman. Selain itu sikap perenungan untuk memahami al-Quran dapat menjadikan pikiran semakin luas, arif dan bijaksana dalam menyikapi permasalahan, tidak serta merta membenarkan atau menyalahkan dengan taklid buta. Itulah jalan kebenaran dengan al-Quran sebagai pedoman dan petunjuk kehidupan.
Fenomena alam memang begitu rumit, tetapi selama masih berhubungan dengan dunia, maka semua itu mungkin untuk dipelajari dan dipahami. Tidak dapat dipungkiri, angka tujuh adalah salah satu angka istimewa dan fenomenal, angka ini memiliki keistimewaan dalam berbagai rutinitas ibadah, alam semesta, dan juga sejarah. Lalu apa rahasia dibalik angka ini yang menjadikan angka tujuh tersebut istimewa? Berikut sekilas tentang keistimewaaan angak tujuh.

Allah memilih angka tujuh dalam penciptaan lapisan langit dan bumi yang berjumlah tujuh lapis.
“Dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikannya tujuh langit”. (al-Baqarah: 29).
“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah”. (al-Isra: 44)
“Katakanlah. Siapakah yang memiliki tujuh langit dan ‘arasy yang besar”. (al-Mu’minun: 84)
“Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan kepada tiap-tiap langit urusannya”. (Fushshilat: 12)
“Allah-lah Yang menciptakan tujuh langit dan reperti itu pula bumi”. (aI-Thalaq: 12)
“Yang telah menjadikan tujuh langit berlapis-lapias”. (AI-Mulk: 3)
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat?” (Nuh: 15)
Atom yang dianggap sebagai dasar pembentuk alam tersusun dari tujuh tingkatan elektron dan tidak mungkin lebih dari itu.
Jumlah hari dalam satu pekan yang berjumlah tujuh.
Yaitu, Senin (kedua), Selasa (ketiga), Rabu (keempat), Kamis (kelima), Juma’at (Berkumpul/ berjamaah), Sabtu (berhenti atau terakhir), dan Minggu (kesatu).
Jumlah warna pelangi sebanyak tujuh.
Yaitu Merah (berani dan cinta yang membara), Jingga (kekuatan dan kesehatan), Kuning (keceriaan, kesenangan yang adadi), Hijau (sumber kehidupan), Biru (kedamaian), Nila (Kesederhanaan), dan Ungu (kemewahan dan kebijaksanaan).
Rasulullah banyak menyebutkan angka tujuh dalam beberapa haditsnya.
Seperti misalnya “Aku datang untuk menjelaskan lailatul qadar kepada kalian, namun fulan dan fulan saling berdebat sehingga akhirnya diangkat (lailatul qadar), dan semoga menjadi lebih baik buat kalian, maka dapatkanlah (lailatul qadar) pada hari ketujuh, enam, dan lima”. (HR. Bukhari)
Contoh yang lain “Jika anjing menjilat bejana, maka hendaklah ia cuci hingga tujuh kali”. (HR. Bukhari). Dll.
Kita diperintah sujud dengan tujuh tulang.
Seorang mukmin bertawaf di sekeliling Baitullah sebanyak tujuh putaran, melakukan sa’i antara shafa dan marwa sebanyak tujuh kali juga, serta melempar jumrah dengan tujuh kali.
Kata kiamat dalam Al-qur’an disebutkan sebanyak 70 kali. Kata jahannam disebutkan dalam Al-Qur’an sebanyak 77 kali. Keduanya merupakan kelipatan dari angka 7.
Nabi Bersabda: “Pada hari itu Jahanam didatangkan dengan 70 ribu kendali”. (HR. Muslim).
Jumlah dari pintu Neraka ada 7 pintu. Kalimat Jahannam dalam al-Quran jumlahnya ada 77 x, dan jumlah 77 ini adalah perkalian dari 7, yakni 7×11=77.
Dalam al-Quran terdapat tujuh surah yang diawali dengan kalimat tasbih.
Yaitu surat al-Hadiid, surat al-Hashr, surat as-saff, surat al-Jumua, surat at-Taghabun, dll. Kalimat tasbih tersebut baik yang berupa fi’il madzi, maupun mudzore’.
Angka tujuh digunakan Allah dalam perumpamaan dalam sedekah.
Seperti firman Allah: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah. Adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji, Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al-Baqarah: 261).
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang diminta karena Allah, lalu memberi maka tujuh puluh kebaikan ditulis untuknya.” (HR. Baihaqi).
Terdapat tujuh ayat dalam al-Quran yang menjelaskan tentang penciptaan langit.
Ayat-ayat itu adalah: Surat al-A’raf: 54, surat Yunus: 3, surat Hud: 7, surat al-Furqan: 59, surat as-Sajadah: 4; surat Qaf: 38, dan surat al-HAdid: 4.
Angka 7 adalah angka yang pertama sekali disebutkan didalam al-Quran
Yaitu didalam surat al Baqarah 29 yang berbunyi Tsummastawaa ilassamaai fasawwa hunna SAB’A samawaatin, wahuwa bikulla syain ‘aliim.
Angka 7 adalah angka yang paling banyak diulang dalam al-Quran setelah angka 1 (ahad) tentunya., ini menunjukkan betapa pentingnya angka ini.
Awal surah dalam al-Quran adalah surah al-Fatihah, dia adalah semulia-mulia surah dalam al-Quran.
Oleh karenanya surah al-Fatihah dinamakan dengan sab’ul matsaani (silahkan dilihat kembali penafsiran surah ini), sementara jumlah ayatnya ada 7 ayat.
Jumlah bilangan huruf abjad dalam bahasa Arab yang diturunkan oleh Allah ta’ala dalam Al-Quran ada 28 huruf.
Jumlah 28 ini adalah perkalian dari angka 7, yakni 7×4=28.
Ketika Nabi saw menerangkan hal-hal yang merusak, beliau membatasinya pada 7 hal.
Beliau bersabda: “Jauhilah 7 hal yang merusak”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Ketika menerangkan orang-orang yang akan dinaungi Allah SWT pada hari Kiamat, beliau membatasinya pada 7 golongan.
“Tujuh golongan yang akan dinaungi Allah SWT dengan bayangan-Nya pada saat tiada naungan kecuali dari bayangannya”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Ketika menerangkan kezaliman dan mengambil tanah orang lain tanpa alasan, beliau menjadikan angka 7 sebagai simbol azab pada hari Kiamat.
Beliau bersabda, “Orang yang menzalimi orang lain walau hanya beberapa jengkal tanah, akan dikalungkan azab dari 7 bumi”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Nabi saw menerangkan bahwa Allah SWT memerintahkan kita bersujud dengan 7 organ tubuh.
Nabi bersabda: “Aku diperintah untuk bersujud dengan 7 tulang”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Jika bejana dijilat anjing, maka disucikan dengan mencucinya 7 kali, salah satunya dengan debu.
Rosul juga berbicara tentang Jahanam pada hari Kiamat.
Nabi Bersabda: “Pada hari itu Jahanam didatangkan dengan 70 ribu kendali”. (HR. Muslim). Beliau memohon perlindungan dari azab Jahanam sebanyak 7 kali dengan doa, “Ya Allah SWT, selamatkanlah aku dari neraka”. (HR. An-Nasa’i).
Tentang sebab-sebab kesembuhan, Nabi SAW memerintahkan kita untuk membaca doa berikut 7 kali,
Nabi Bersabda: “Aku berlindung kepada Allah SWT dan kekuasaan-Nya dari keburukan apa yang kudapatkan dan kutakutkan”. (HR. Muslim).
Makanan kurma kurma sebanyak 7 biji.
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa makan 7 korma di pagi hari setiap hari, maka pada hari itu, dia tidak akan terkena racun dan sihir”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Hadits Nabi SAW tentang puasa di jalan Allah SWT menjelaskan pahala yang besar yang disiapkan Allah SWT bagi pelakunya.
Nabi bersabda: “Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah SWT, kecuali Allah SWT menjauhkannya berkat puasa sehari itu dari neraka sejauh 70 musim gugur”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Ketika seorang sahabat meminta beliau menjelaskan rentang waktu untuk mengkatamkan al-Quran.
Rasulullah bersabda: “Katamkan al-Quran setiap 7 hari dan jangan lebih cepat dari itu”.(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Nabi saw membaca istigfar 70 kali sehari.
Beliau menerangkan kelipatan pahala dalam sabdanya, “Setiap perbuatan manusia menggandakan kebaikan dengan 10 kali lipat, sampai 700 kelipatan”. (HR. Muslim).
Ketika mengajarkan cara berlindung kepada Allah SWT untuk menghilangkan kegelisahan, Nabi saw memerintahkan kita untuk mengulang-ulang pembacaan ayat berikut sebanyak 7 kali
Firman-Nya, “Cukuplah Allah bagiku. Tidak ada Tuhan selain Ia. Kepada-Nya aku berserah diri. Dia adalah Tuhan Arasy yang agung”. (QS 9 At-Taubah : 129).
Itulah sedikit tulisan yang berkenaan dengan keistimewaan angka tujuh, apabila ada salah penulisan atau salah pemaknaan, itu semua murni dari kesalahan penulis dan kemampuan penulis. Penulis meminta maaf sebesar-besarnya. Tapi apabila benar, maka itulah kebenaran dan petunjuk yang datang dari Allah.
Penulis membuka pintu selebar-lebarnya untuk menerima saran maupun kritikan sebagai perbaikan.
Semoga dari setitik tulisan ini dapat memberikan penerangan kepada pemahaman, sehingga kita semua lebih yakin dan lebih percaya akan ayat-ayat yang menjadi petunjuk yang Allah diturunkan melalui Nabi dan Rasuln-Nya Muhammad SAW.
Wallahu a’lam bissowab

No comments :

Post a Comment

[ TERIMA KASIH KERANA SUDI MEMBACA ]
Photobucket